Liputan6.com, Jakarta - Derby della Madonnina atau yang lebih dikenal dengan Derby Milan selalu berhasil menghadirkan momen yang tak terlupakan. Namun, ketika derby yang mempertemukan dua raksasa asal Milan, AC Milan dan Inter Milan ini terjadi di kompetisi Eropa, itu merupakan sesuatu yang berbeda.
Seperti yang terjadi pada Kamis (11/5/2023) dalam gelaran leg pertama semifinal Liga Champions 2022/2023.
Setelah berminggu-minggu tensi di antara penggemar Rossoneri dan Nerazzurri semakin meningkat jelang Derby Milan pertama di Liga Champions sejak 2005, AC Milan harus tertinggal 0-2 dalam waktu 11 menit.
Advertisement
Cukup ironis mengingat penggemar Milan yang lebih dulu menjadi tuan rumah membentangkan pajangan raksasa berwajah setan, bersamaan dengan kata kata “Neraka kosong, semua setan ada di sini!”
Selain itu, sisi merah kota Milan tersebut juga memiliki jumlah penggemar yang jauh lebih banyak di dalam stadion. Mereka membentuk tembok merah yang membentang di tribun San Siro, menyalakan suar merah serta spanduk besar untuk membuat suasana yang mengitimidasi bagi tim lawan.
Namun, seakan-akan tidak mengindahkan usaha para penggemar Rossoneri, Inter Milan justru melaju dengan cepat mengungguli Olivier Giroud dan rekan-rekannya melalui gol Edin Dzeko (8’) dan Henkrikh Mkhitaryan (11’). Berkali-kali pula Milan membiarkan garis pertahanannya terbuka lebar sehingga para pasukan Simone Inzaghi dapat dengan mudah menciptakan peluang demi peluang.
“Segala sesuatu yang bisa berjalan buruk untuk Milan telah terjadi. Ini benar-benar bencana dan salah satu mimpi terliar mereka yang tidak dapat mereka bayangkan,” kata mantan kiper AC Milan Asmir Begovic ketika jeda babak pertama seperti dilansir dari BBC Sport.
Striker Tua? Tidak Masalah
Sementara itu, manajer Inter Milan Simone Inzaghi dinilai cukup berani dengan menaruh kepercayaannya kepada Edin Dzeko yang berusia 37 tahun serta Henrikh Mkhitaryan yang berusia 34 tahun. Keyakinannya pada pengalaman karir belasan tahun seorang pemain akhirnya terbayar ketika kedua pemain tersebut mencetak dua gol kemenangan Inter pada 11 menit pertama laga.
Hal itu juga menjadi rekor baru di mana ada dua pemain berusia 34 tahun ke atas mencetak gol untuk sebuah tim dalam pertandingan fase gugur Liga Champions.
“Dzeko adalah pemain kelas dunia. Tidak mengherankan bagi saya ia dapat melakukan ini setelah mengenalnya selama 15 tahun. Ia berdedikasi pada permainan, disiplin, menjaga dirinya sendiri dengan rapi. Ia memimpin lini depan dengan sempurna,” ujar Begovic yang merupakan rekan senegara Dzeko di Timnas Bosnia-Herzegovina.
Advertisement
AC Milan Demam Panggung
Pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions melawan rival sekotanya ini merupakan semifinal pertama AC Milan di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu sejak tahun 2007. Oleh karena itu, mantan bek Manchester United sekaligus pandit Rio Ferdinand menilai bahwa kekalahan yang dialami skuad Stefano Pioli merupakan buntut dari demam panggung karena tidak terbiasa berada di level tertinggi.
“Inter datang layaknya sekelompok pelari di Olimpiade dan AC Milan mengalami demam panggung,” kata Ferdinand.